Kalah 2-0



“Para penonton di Studio dan di rumah, waktu permainan hampir berakhir.. Tampak salah seorang pemain sedang menggiring bola menuju gawang daaaaaaannnnn TIDAK GOL!!!!”

….

“Setelah gagal mencetak gol pada pertandingan melawan Team A, pemain ini berusaha untuk membalikkan keadaan.. Bola digiring menuju gawang daaaaaaaannn TIDAK GOL (LAGI)!!!”


Penonton : Uuuuuuuuuuuuuuuu
________________

Ketika menonton bola barangkali kita sering mendengar komentar seperti ini dari sang komentator. Disebut gagal berkali-kali cetak gol pasti jadi tekanan batin buat pemain sekelas CR7 ataupun anak SD yang saban sore main bola dengan kawan-kawannya. Pun saya, dua kali apply beasiswa, dua kali gagal, tentu juga jadi tekanan batin tersendiri.

Saya mencoba menganalisa dimana letak kesalahan saya sehingga tidak lulus. Kegagalan di Fulbright disinyalir karena kecerobohan saya salah memasukkan CV kedalam amplop berkas (skor 1-0 diterima dengan lapang dada). Sementara untuk tanding lawan LPDP saya gagal di Babak ke-2, assessment online. Semacam tes kepribadian berjenis VMI dan 15FQ+ yang saya tidak tahu dimana letak control questionnya. Saya cuma bisa diam ketika membaca tulisan “Maaf anda tidak lulus tahap assessment online”, lalu dengan mata berair saya mengetuk pintu kamar Kak Mia. Kak Mia langsung tau apa yang terjadi ketika saya menatap dia dalam diam. Tangis saya pecah beberapa saat kemudian dan baru berhenti ketika pagi tiba. Malam itu juga s ayakabari orang rumah. Ayah tidak tahu harus berbuat apa untuk menghentikan tangisan saya malam itu. Di akhir percakapan beliau hanya bilang “Carilah kesempatan untuk pergi liburan biar ada waktu untuk menenangkan pikiran”. 

Mata saya berair lagi ketika mengetik ini.

Paginya saya bangun dengan mata sudah seperti kena sengat tawon, bengkak kiri kanan atas bawah. Saya bertekad untuk tetap beraktivitas seperti biasa walaupun dlm keadaan yg cukup mengenaskan. Btw, saya punya tips jitu menghilangkan mata bengkak setelah menangis, yaitu teman-teman harus tidur lagi. Maksudnya itu, menangis-tidur-bangun-cuci muka-tidur lagi-dan hilang. Saya duduk dari pagi sampai sore di depan laptop mengerjakan paper lalu lanjut kerja lagi ba’da isya. Ketika ke kampus hari Jum’at ada salah seorang senior yang bertanya tentang hasil pertandingan lawan LPDP kemaren. Saya hanya tersenyum saja dan beliau langsung tahu jawabannya apa, “Nggak usah dijawab, abang tahu..”

Apa yang paling berat dari gagal cetak gol dua kali ini? Yang paling berat adalah menghadapi lingkungan yang rajiiinn sekali bertanya. Saya tidak memungkiri bahwa mungkin saya adalah salah satu pengangguran paling intelek di kampung saya. Pegang ijazah sarjana tapi tak punya penghasilan. Ada kerjaan tapi tak ada pemasukan. Inilah keadaan paling berat tahun ini sodara-sodara.  

BUT LIFE MUST GO ON!! Hari-hari setelah pengumuman saya habiskan dengan menghibur diri dan berusaha mengambil pelajaran dari kegagalan ini. Saya rajin melemparkan lelucon mengenai diri saya sendiri tentang mengapa Tuhan tidak meluluskan saya tahun ini, mulai dari tidak pandai masak, rajin makan mie rebus, belum punya pasangan hidup seperti adik-adik kelas saya. Singkatnya saya sedang MENTERTAWAKAN KEGAGALAN SENDIRI.

SO WHAT’S NEXT? Perihal tidak lulus ini saya sampaikan ke Dosen Pembimbing dan Dosen yang menuliskan surat rekomenadasi saya waktu itu. Mereka merespon dengan cara yang berbeda, yang satu dengan bijak mengatakan “mungkin ini bukan yang terbaik il”, sementara yg satu lagi merespon sambil tertawa “berarti disiko mah.. jadi junior aziza”. Lagi-lagi saya hanya merespon dengan tertawa.

Ada satu hal yg saya pelajari dari gagal cetak gol ini. Saya tidak boleh melewatkan kesempatan apapun yang ada di depan saya, apakah itu pekerjaan atau opsi beasiswa lain. Saya juga dituntut untuk lebih tekun dalam meningkatkan spek agar terbuka pada berbagai macam kesempatan. Waktu itu ada info beasiswa full di Korea Selatan. Saya memenuhi seluruh requirementsnya kecuali punya skor TOPIK (Test of Proficiency in Korean). Walaupun saya setiap hari nonton drama korea tapi ya penguasaan Bahasa Korea saya terbatas hanya pada kata “saranghae” saja. Saya juga melihat beberapa lowongan pekerjaan yang cukup menjanjikan, tapi sayang saya tidak punya pengalaman kerja. Menyedihkan sekali Nona.
_________________

Saya tidak tahu apakah orang-orang dapat mengambil pelajaran dari perjalanan ini. Saya juga tidak tahu bagaimana respon kalian setelah  membaca paragraph-paragraf yang mengenaskan ini. Saat ini saya sedang belajar untuk menerima bahwa Barcelona tidak selalu menang lawan Real Madrid, Liliyana-Tontowi tidak selalu jadi perwakilan Indonesia di pertandingan ganda campuran. Begitupun saya, saya tidak mungkin selalu jalan di flowery path penuh kupu-kupu. Akan ada masanya saya harus menempuh jalan berkerikil, berlobang, berlumpur. It’s okay not to succeed all the time. Yang perlu saya lakukan hanya mengambil pelajaran dan kembali berjuang.

Mata saya menolak tidur

Komentar

  1. halo kak. saya ke blog ini awalnya mencari ringkasan materi twk, tapi malah membaca bagian kecil dari lembar hidup kakak. saya ikut terharu membaca paragraf
    "Yang paling berat adalah menghadapi lingkungan yang rajiiinn sekali bertanya. Saya tidak memungkiri bahwa mungkin saya adalah salah satu pengangguran paling intelek di kampung saya. Pegang ijazah sarjana tapi tak punya penghasilan. Ada kerjaan tapi tak ada pemasukan. Inilah keadaan paling berat tahun ini sodara-sodara. " saya sedang di fase ini sekarang saat kakak alhamdulillah sudah melewatinya, tahun ini kedua kalinya saya mencoba peruntungan saya di CPNS tahun 2023 kemarin gagal di perengkingan, sekarang saya bertekad untuk memperbaiki kesalahan saya dan berkat izin Allah bisa lolos cpns tahun ini. berat sekali kak. di rumah. and the fact that dua kakak saya lulus P3K tahun 2023 kemarin semakin menambah beban saya, karena saya sangat terlihat bad!? dibandingkan kakak saya. saat kakak2 saya pergi ngantor, adik saya sekolah, ibu bapak saya ke sawah, and there's me the one who left. "pengangguran intelek" its been a year kak. dan setiap hari rasanya semakin berat. saya mencoba melamar pekerjaan here and there tapi selalu gagal. rasanya saya tidak memenuhi setiap kualifikasi untuk mendapatkan pekerjaan. saya hanya bisa belajar dan berdoa kepada Allah semoga akhir yang bahagia menanti saya. and if i fail this time i have no idea what i'm gonna do with my life. i'm lost. doakan saya kak semoga tahun ini bisa lulus dan membanggakan orang tua.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Soal dan Tips Belajar CPNS

TOEFL Preparation di ITI Padang

Lirik EXO - I Like You (Hangeul, Roman, Terj. Indonesia)