Ar-Risalah Hari Ini
Sudah lama tidak ke Ar-Risalah. Terakhir
ke Ar-Risalah itu sekitar awal tahun lalu waktu ada acara IBS (Inarah Back To
School). Ar-Risalah hari ini dengan Ar-Risalah 4 tahun lalu terlalu banyak
bedanya, apalagi dengan Ar-Risalah 10 tahun lalu. HAHAHA
Cieehh.. Ustadzah Umay |
Aku berkunjung ke Ar-Risalah karena ada keperluan dengan Ustdzh Rosi dan pengen ketemu Ustadzah Umay. Sekalian ngeliat gimana Ustadzh Umay menghadapi anak-anak yang punya banyak akal agar bisa pulang dengan mengkambing hitamkan kesehatan. Dulu Ustadzah Umay bisa jadi salah satu pelakunya, sekarang Ustadzah Umay jadi sasarannya. Dulu, kalau sakit sebisa mungkin nego sama ustadzah biar bisa istirahat di asrama karena kliniknya mono banget. Sekarang mereka nego biar bisa istirahat di klinik. Magis sekali. Dulu kami cuma punya perawat, sekarang sudah ada dokter gigi, 3 dokter umum, banyak perawat, serta fasilitas kesehatan yang jauh lebih modern dan siap mengobati penyakit ringan seluruh keluarga besar Ar-Risalah. Enak ya..
Dulu halamannya masih tanah. |
Bangunan asrama dan kelas sudah
lebih banyak. Fasilitas sudah semakin memadai. Sudah ada opsi lain buat
menenangkan perut yang lapar selain kantin. Bahkan sekarang sudah ada fasilitas
perbankan di dalam sekolah. Nyaman sekali. rasanya jika dibandingkan dengan
kondisi dulu, bangunan asrama dan kelas seadanya, bahkan selama di SMA aku dan
teman-teman selokal selalu dapat kelas paling kecil dan paling menyedihkan. Dulu,
kalau lagi nggak selera makan, Cuma bisa ke kantin yang makanannya kadang juga
nggak menarik-menarik amat. Serba terbatas lah pokonya. Tapi, ditengah
keterbatasan itu pulalah aku mendapatkan pengalaman yang mungkin hanya bisa aku
dapet karena sekolah di Ar-Risalah. Semoga pengalaman dan pelajaran indah yang
aku dan teman-teman dapatkan dulu juga masih bisa didapatkan oleh adik-adik
sekarang.
Lantai 2 gedung ini dulu asrama. 1
kamar diisi 20 orang lengkap dengan kasur, lemari, dan barang-barangnya.
Ustadzah Aya lagi dibonceng!! |
Tempat ini udah berkali-kali ganti
peran. Awal sekali ini mesjid. Tempat aku pertama kali dapat giliran kultum di
depan temen-temen, kakak-kakak dan ustadzah-ustadzah sehabis sholat ashar atau
isya. Setelah mesjid baru selesai dibangun, tempat ini dibagi 2, bagian depan
kantor ustadzah, bagian belakangnya kelas. Aku pernah 2 tahun belajar disini. Setelah
itu, tempat ini disulap jadi kantin. Tempat semua jenis makanan kecil,
peralatan mandi, baju, jilbab, kaos kaki dijual. Tempat yang jadi saksi
panjangnya antrian telfon yang jatahnya sedikit sekali. Dulu kalau mau nelfon
harus punya strategi, kalau nggak, jangan harap bakal dapat kesempatan yang
baik buat nelfon orangtua.
Dulu mesjid, kantor, kelas, kantin, cafe, dan kosong |
Dulu disini ada saung. Local darurat.
Sekarang udah permanen
Saung yang jadi lokal |
Dulu disini tempat buang sampah dan
diganti jadi tempat madding. Sekarang jadi kantor pengasuhan dan dipasang pagar
tinggi. Udah nggak bisa nyelinap ke asrama lagi kalau lagi jadwal sekolah.
Kelar nih kalau telat ke sekolah.. |
Dulu, anak-anak ustad dan ustadzah
itu masih kecil-kecil dan masih banyak yang penangis. Sekarang mereka udah SD
aja. Namanya juga manusia ya pasti tumbuh lah.. Mesjidnya udah semakin nyaman ya. Dulu
bisa sakit pinggang ngepel lantai yang penuh dengan tai burung. Klu itikaf juga
harus sabar karena gerah. Dan selalu berusaha buat dapet tidur atau duduk di
bagian belakang biar lebih adem.
Dulu catnya masih putih |
Sekarang udah semakin banyak banner, baliho, tempelan, dsb. Dulu masih rada gersang. Sekarang udah
asri dan semakin banyak pepohonan. Makin banyak spot-spot belajar dan murojaah
klu lagi mau ujian.
Dulu nggak ada pohon setinggi ini.. |
Kalo lagi bosen di lokal, biasanya minta belajar disini.. |
Dulu, aku masih 18 tahun waktu ninggalin
Ar-Risalah. Sekarang aku udah 22 waktu kembali berkunjung ke Ar-Risalah.
Simpang tampat. Biasanya tiba-tiba yang tadinya pengen cepet balik ke sekolah setelah libur seminggu jadi pengen pulang lagi kalau udah masuk simpang ini. Kalau lagi kunjungan, keluar dari simpang ini itu kaya keluar ke dunia baru. Simpangnya masih gitu-gitu aja. Masih ada Pak Bakar yang standby ditelpon kapan aja dari Ar-Risalah.
Simpang Tampat |
___________
Tulisan ini masih menggambarkan sedikit dari sekian banyak perubahan yang sudah dialami Ar-Risalah beberapa tahun terakhir. Anggap saja tulisan ini merupakan cara untuk menyampaikan rindu.
Padang, 19 November 2016
Komentar
Posting Komentar