Perjalanan Ke Jogjakarta (Part 1)


Jogjakarta, 10 Oktober 2016, 6:36 P.M.

“Saya sedang duduk di kursi 7F pesawat Srwijaya Air ketika menulis ini. Pesawat sedang bersiap-siap untuk tinggal landas.

Berada di Jogja selama seminggu adalah sesuatu yang tak pernah saya kira sebelumnya. Saya ditawari untuk berangkat ke Jogja mengukuti seminar internasional selama 3 hari di UGM. Bukan sebagai participant, tetapi sebagai presenter. Tanpa pikir terlalu panjang saya menyetujui tawaran ini. Alhamdulillah ongkos pesawat pp dan biaya registrasi saya dibayarkan oleh dosen hahaha.

Saya mempersiapkan keberangkatan ini 1 bulan sebelum tanggal acara, menyempurnakan paper, menyusun slide presentasi dan berlatih. Saya berangkat ke Jogja pada tgl 4 oktober dengan flight pukul 14.20 WIB. Syukurnya tidak ada kendala sama sekali, tidak ada delay. Saya juga agak sedikit deg-degan karena ini kali pertamanya say transit. Hahaha

Pukul 18.00 WIB boarding menuju Jogja. Jakarta baru saja diguyur hujan. Landasan pacu masih sangat basah waktu itu. Ketika pesawat take-off, kerlap kerlip cahaya Kota Jakarta seakan-akan menghipnotis, begitu indahnya. Tapi sayangnya pemandangan itu tidak lama karena awan hitam masih berseliweran diatas sana. Turbulence yang cukup kencang tak bisa dihindari. Saya tertidur selama diperjalanan, saya baru bangun ketika roda pesawat menyentuh landasan pacu. Pendaratan pesawat tidak begitu mulus sehingga menimbulkan gemuruh yang cukup kencang.

“Pesawat delay 15 menit”


Jogjakarta sedang diguyur hujan ketika pesawat mendarat. Lebat dan petir menyambar. Saya sempat bingung bagaimana caranya masuk keterminal tanpa basah (Bandara Adisutjipto tidak menyediakan fasilitas garbarata) sebelum akhirnya mendengar pramugari berteriak meminta payung pada petugas ground handling.

Ternyata ada 2 orang pekerja yang sudah menunggu di anak tangga paling bawah dengan segerobak paying. Mereka memang menggunakan mantel plastik, tetapi tetap saja mereka kehujanan dan kedinginan. Tetap bekerja seperti itu ditengah cuaca yang tidak baik adalah sebuah bentuk kerja keras. Begitu orang bekerja mencari rupiah untuk menyambung hidup. AKU HARUS SUKSES !!

Pukul 19.30 saya keluar dari terminal menuju Hotel. Saatnya tidurr !!

-end of day 1-

“kami masih belum terbang, sedang antri karena pesawat kepresidenan baru saja bertolak”

Pagi itu terlambat sholat subuh. Badan ini masih Padang sekali. segera saya tunaikan sholat subuh dan kembali ke tempat tidur karena acara baru saja dimulai pukul 10 pagi di ruang seminar MAP UGM. Kami (saya dan Kak Chris) berangkat menuju MAP menggunakan Gojek. *FIRST TIME*. Saya perhatikan bagaimana caranya Kak Chris membuat orderan. Tidak lama, mas gojek datang siap mengantarkan kami.

Acara di MAP hari itu adalah seminar kepenulisan paper untuk diterbitkan di jurnal yang diisi oleh salah satu editor jurnal ynag terindex Scopus. Beliau orang Inggris yang sudah lama merantau ke Australia. Beliau  menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa Inggris, dan Alhamdulillah bisa mengikuti 90% ceramah tsb. Lalu apa tipsnya agar bisa menulis artikel yang ingin diterbitkan di Jurnal ? Natilah saya ceritakan di postingan khusus :D

“pesawat sedang antri”

Acara seminar selesai pukul 12.30. Saya mampir ke stand buku-buku adm negara lalu membeli 1 buah jurnal yang kebetulan memuat salah satu artikel tentang pelayanan keimigrasian. Selesai belanja, menu makan siang terhidang. Perut menolak mengalah. Dia minta diisi. Hebatnya saya yang porsi makannya tidak besar malah jadi lahap sekali hahaha. Selesai makan pulang ke hotel, sholat, mempersiapkan slide untuk presentasi esok hari, dan menunggu kedatangan kak Hanna.

“pesawat take off”

Selesai sholat maghrib Kak Hanna datang. Kak Hanna datang tepat ketika perut saya minta diisi kembali. Maka keluarlah kami bertiga menyusuri jalan mencari makan. Saya makan lahap lagi, nasi ayam bakar, es teh, moci, choco milk tea, dan terong goreng (saya jdi suka terong ketika berada di Jogja, ajaib).

Saya berangkat tidur dengan perasaan yang tak menentu. Besok presentasi. Terlelap dengan rasa deg-degan yang sudah tak terperi lagi.

-end of day 2-

“tekanan udara dalam kabin agak kurang nyaman buat hidung saya. Mata minta tidur”
.

.

.
“pesawat mendarat pukul 20:07. Saya keluar pesawat dengan tenang dan melapor transit”
.
.
.

“di Ruang tunggu Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta”

Saya bangun pagi, pagi sekali. hari ini jadwal presentasi.. aduhai..
Setelah sholat subuh dan mandi, kembali baca-baca bahan presentasi hari ini. Pukul 07:30 kami berangkat menuju University Club UGM. Acara pertama adalah opening dan seminar. Speakersnya berasal dari Australia, Jepang dan Indonesia.

“telfon genggamku berdering. Pak Hermanto menunggu jawaban ‘kamu dimana, dengan siapa, sedang berbuat apa”

Pukul 11 siang sesi presentasi parallel dimulai. Para presenter yang akan mempresentasikan papernya dikelompokkan berdasarkan tema masing-masing. Kau dan Pak dasman sebagai group 1 diarahkan ke ruang Nusantara. Saya memperhatikan dengan seksama flow presentasi, sesekali melihat kembali bahan presentasi yang sudah habis saya coret sana-sini.

Meihat saya yang cemas, Bapak menengangkan “ini forum terpelajar, tidak aka nada yang menjatuhkan dengan cara yang tidak baik. Tidak apa salah karena mereka yang nanti akan member saran perbaikan”. Tidak begitu menenangkan ternyata.

Akhirnya nama kami dipanggil. Pak dasman membuka sesi dengan memperkenalkan dirinya dan saya. Setelah itu saya lanjutkan dengan mempresentasikan paper dalam Bahasa Inggris. Satu dua kalimat masih grogi. Setelah melihat mereka antusias mendengarkan, mas-mas fotografer yang ganteng, aku bisa relax. Hanya butuh waktu sekitar 8 menit untuk mempresentaiskan paper. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul yang serahkan ke Pak Dasman untuk menjawabnya. 2 pertanyaan dan kami dipersilahkan kembali ke kursi. Serasa setengah beban yang saya bawa ke Jogja menguap. Saatnya liburan !!

Btw, tentang seminar internsional.
Saya yakin bahwa forum ini terbuka lebar untuk siapa saja, praktisi, akademisi gaek, bahkan akademisi muda, mahasiswa juga boleh ikut asalkan paper yang di submit diterima. Tetapi bagi kita yang muda-muda ini, sebaiknya memulai dengan menjadi partisicipant supaya bisa melihat dan mempelajari bagaimana flownya.

Sejujurnya karena kita berada di tengah akademisi dan juga peneliti, kita tidak perlu begitu cemas. Mereka adalah orang pintar yang juga mengerti tentang konsep-konsep keilmuan. Di dalam seminar juga tidak ada yang bertanya untuk menjatuhkan. Mereka hanya akan bertanya ketika ada sesuatu yang menarik dan ingin mereka ketahui lehih jelas.

Kalaupun ada sesuatu yang salah dalam konsep yang kita gunakan, para akademisi lain akan menyanggah dengan sopan bahwa punya kita dan mereka agak berbeda. Dan kita jug atidak perlu marah atau takut. Karena setelah presentasi usai, kita bisa bertemu dengan mereka, dan berdiskusi lebih lanjut tentang poin yang tadi menjadi sorotan.

Jangan takut !! ini seminar internasional, bukan seminar proposal skripsi J

“21:10 WIB. Ruang tunggu sudah mulai sepi. Dipojok sana ada yang sudah siaga sekali untuk transit panjang. BERSELIMUT hahaha”

Acara hari pertama selesai setelah sholat maghrib. Sampai hotel, sholat, dan tewas ! LELAH

-end of day 3-

Hari ke-4 di Jogja, hari ke 3 acara. Sebelum ke UC, diajak kak Hanna untuk ikut ke MAP, pergi study banding. Disana ada banyak sekali yang saya pelajari, mulai dari kesiapan UGM untuk membuka MAP, materi perkuliahan, administrasi, dan tentu gedungnya.

MAP UGM punya gedung sendiri, 3 lantai kalau tidak lupa. Ada ruang sidang, perpustakaan, dan kantin di lt 1. Tersedia juga meja-meja belajar dengan colokan di sisi kanan ruangan. Di lantai 2 ada ruang belajar, ruang administrasi, dan ruang tunggu yang luas. Dilengkapi satu lacar LCD besar menampilkan jadwal belajar setiap hari. AYO KERJA KERAS UNP !!

Selesai dari MAP siang, saya kembali menuju UC dan mengikuti seminar. Tapi kami keluar lebih awal karena Pak Aldri akan pulang dengan pesawat pertama Garuda Indonesia esok pagi. Beliau mengajak kami jalan-jalan. Kebetulan bg Herry juga datang dari Padang untuk presentasi paginya. Kami, Pak Al, dan Bang Herry masuk ke Beringharjo, lalu jalan menuju Wijilan untuk menikmati gudeg Yu Djum yang terkenal itu. Tapi memang dasarnya lidah minang, saya tak sanggup makan gudengnya. Manisss.. yg termakan Cuma ayam dan nasinya saja. Hahaha

Sekitar pukul 7:30, Bebh-ek datang menjemput ke Hotel, mengajak pergi lihat pawai HUT Jogja. Masyarakat Jogja sangat antusias menonton dan meramaikan acara. Jalanan penuh dengan umat manusia beragam usia. Seluruh ruas jalan dipenuhi kendaraan yang mencari parkir. Lahan parkir penuh, bahkan kami harus parkir di depan rumah warga. Kami agak kesulitan untuk melihat rombingan pawai karena banyak orang yang berkerumun di pinggir jalan, apadaya kami yang pendek-pendek ini ??
Karena tidak banyak yang bisa dilihat, Dola mengajak ke alun-alun, menikmati mobil lampu. Untungnya teman Dola bisa bawa mobil sehingga kami bisa tenang mengayuh. Malam itu pertama kalinya cicip Ronde (minuman jahe). Alun-alun dikelilingi oleh penjual ronde. Sudah tidak ada pilihan. Malam semakin larut, jam 11 malam kami meninggalkan alun-alun dan pulang menuju hotel.

 -end of day 4-

Bersambung..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Soal dan Tips Belajar CPNS

TOEFL Preparation di ITI Padang

Lirik EXO - I Like You (Hangeul, Roman, Terj. Indonesia)