Sahur diluar (lagi)
Hari ini sahur di luar (lagi). Awal ramadhan kemaren, mama menyuplai ransum cukup banyak. Beliau tau anaknya ini tak akan masak sama sekali. Jadi dikirimkanlah rendang. 10 hari puasa pertama berlalu, dan habislah rendang itu. 10 hari kedua puasa Ramadhan, aku nggak bisa ikut puasa, disatu sisi ini berkah karena aku harus ngebolang setiap hari. 10 hari ketiga aku mulai puasa lagi. Mama tidak menyuplai ransum karena beliau juga tidak masak dirumah. “Kita orang beli aja, males masak”, itu pembelaan si mama. Jadilah kita juga tidak dapat ransum. Nah, sepertinya penyakit malas masak selama ramadhan ini menular, aku juga malas masak. Bahkan masak nasi pun ngga mau. Karena tidak ingin dan tidak mungkin melewatkan sahur indah, maka berakhirlah aku di ampera subuh-subuh buta. Aku menjalankan sunnah mengakhirkan makan sahur dengan baik, sangat baik bahkan. Tidak pernah makan sahur sebelum setengah lima. Tapi karena kondisinya berbeda, dan masyarakat sekitar cenderung sahur awal, bah...