I Love ELECTRA
Aku sedang melihat beberapa foto
yang tersimpan di album handphone. Jariku berhenti pada satu foto yang
melemparkan ingatanku jauh ke belakang.
![]() |
Foto Terakhir kelas Unbeatable Sophisticated sebelum ujian.. hiks |
_______
Awal mula semester 3 aku sangat
ingin belajar Bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa inggris yang aku dapatkan
selama bersekolah di Ar-Risalah belum mumpuni. Masih jauh dari kurang. Aku
kumpulkan informasi tempat les sebanyak mungkin hingga salah satu dosenku
menyarankan untuk belajar Bahasa Inggris di ELECTRA.
10 November 2013
Aku datang ke ELECTRA tanpa tahu
apa-apa. Tanpa tahu jadwal belajar, tanpa tau metode belajar, tanpa tau seperti
apa ruangan belajar, tanpa tahu siapa gurunya. Yang aku tahu hanya aku akan
didenda jika datang terlambat. Siang itu aku datang sendiri. Suasana pendaftaran
hari itu sungguh berbeda. Aku sudah pernah mendaftar sekolah dan tempat les,
tapi tidak ada yang pernah membuka pendaftaran hanya 2 jam saja. ELECTRA does it
!!
Hari itu ketika mendaftar aku tidak hanya melihat anak
sekolahan, anak kuliahan, tapi juga ibu-ibu yang ternyata adalah dosen dan
guru. Pukul 4 sore pendaftaran ditutup lalu kami dikumpulkan dalam 1 ruangan
untuk menentukan kapan kami akan bertemu untuk pertemuan pertama. Hari itu aku
pilih minggu. Dan teman2 yang memilih hari minggu adalah kelompokku yang
pertama. Kita kasih nama NGU. Never Give Up !! And I don’t give up at all J
Masuk kelas pertama kali kami
diminta untuk menyusun jadwal belajar sendiri. Kaget tentunya karena ini tidak
sama seperti tempat les kebanyakan yang sudah menentukan jadwal belajar di
awal. Ini juga alasannya kenapa aku sampai sekarang belum bisa les Bahasa
Mandarin. Jadwalnya tanteeee…
Ketika menyusun jadwal tersebutlah
aku menyadari bahwa disini kita belajar bermusyawarah, belajar menahan ego dan
mengalah. Belajar mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pulang kampong,
malam mingguan, dan nongkrong semata. Jika di sekolah atau di kampus kita
sering bicara “dahulukan kepentingan bersama”. Maka di ELECTRA kalimat itu diuji
dan diperjuangkan setengah mati.
Di kelasku tidak hanya ada anak
kuliah, tapi juga ada anak SMP, anak SMA, dosen bahkan. Aku kira local kami
akan dipisah, tapi ternyata tidak. Kami duduk sama rendah. Di ELECTRA lah aku
seperti jadi adik, jadi kakak, dan jadi mahasiswa, dan jadi murid di saat yang
sama.
3 minggu pertama kami belajar
pengucapan, kami diajarkan sampai ke inti-intinya. Tak ada yang terlewatkan. Kawan-kawan
di kampus sampai heran melihat saya duduk sendiri di taman lalu komat-kamit
membaca kata-kata bahasa inggris sambil monyong-monyong bahkan. “segitunya”. Itu
adalah respon yang paling sering saya dengar dari kawan-kawan dikampus. Tapi sungguh,
tanpa pengucapan yang benar, maka sebaik apapun grammar tetap saja apa yang
kita katakana akan sulit dimengerti.
Setelah 3 minggu, kami ujian
vocabulary. Aku sudah pernah ceritakan hal ini. Kalian scroll saja postinganku
sebelumnya. J
Setelah ujian vocabulary pertama
selesai, maka naiklah kami ke level Junior. Aku mulai belajar beberapa tenses
dan accessories dalam Bahasa Inggris. Di
junior satu persatu gugur. Mundur tidak melanjutkan les. Aku juga tergiur untuk
melakukan hal yang sama. Tapi orangtua selalu mengatakan “udah maju masa harus
mundur?”
Awal-awal ketika baru belajar di
ELECTRA yang jadi godaan terbesar untuk keluar adalah liburan. Ketika musim
liburan datang, kita di ELECTRA juga libur dan masuk lebih awal sebelum masa
perkuliahan dimulai. Jadi kita akan kehilangan beberapa minggu jadwal libur
karena kita sudah mulai belajar lagi di ELECTRA. Tapi setelah belajar hamper 1
tahun, aku mengerti bahwa ini harga yang harus kubayar untuk sebuah masa depan
yang cerah. Bukannya kita selalu mendengar pepatah “bersakit-sakit dahulu lalu
bersenang-senang kemudian?” Jika aku
libur dulu lalu apa jadinya kemudian??
Tak hanya teman-teman dikampus,
temen-temen alumni di Ar-Risalah pun sering menanyakan hal yang sama ketika aku
diajak ngumpul tidak bisa datang atau harus pergi lebih awal. Masih kata-kata ‘segitunya’
yang aku terima. Tapi aku bertahan. Tak apa kehilangan waktu libur, taka pa kehilangan
waktu ngumpul, taka pa kehilangan waktu pulang kampong. Tak apa asal aku bisa
Bahasa Inggris. Toh orangtuaku dirumah juga selalu complain karena setiap
anaknya pulang, anaknya hanya tidur. MENDING DI PADANG !!
6 bulan aku duduk di Junior, tibalah
saatnya aku untuk ujian naik tingkat. SENIOR !!
1 bulan menjelang ujian dimulai
jadwal belajar makin padat, hampir 5-6 kali dalam seminggu. Menguliti setiap
halaman dari buku Junior. Aku tidak ingat tanggal aku melaksanakan ujian, tapi
ujian hari itu adalah ujian yang berbeda. 100% beda.
Pernahkah kalian mengalami ujian
nonstop dari jam 7 pagi hingga 7 malam? Dibombardir ratusan soal berkualitas
dan istirahat hanya untuk waktu sholat dan makan siang? Di ELECTRA aku mengalaminya
pertama kali. Luar Biasa !! Tapi service ketika ujianpun juga luar biasa.
ELECTRA selalu seperti orang baralek ketika ujian dilaksanakan, pasang tenda,
pake catering, makanan bertumpuk, berjenis-jenis minuman terhidang. Awesome.. Kalian juga bisa baca postingan lama ku
tentang ujian ini, scroll ajaah..
Senior
Sekarang aku di senior, kami
digabung dengan local lain karena jumlah grup NGU makin lama makin berkurang. Di
senior pelajaran grammar lebih gahar lagi. 16 tenses dikupas habis. ELECTRA
mengajarkan grammar kepada kami dengan sebuah jurus yang tak lekang oleh waktu.
Rumus ini sangat mudah dan dapat menyerap kedalam alam bawah sadar dengan
gampang.
Aku yang dulu membenci tenses karena
dipenuhi dengan tanda tambah tanpa tanda min, kali, dan bagi berubah jadi orang
yang sangat suka pelajaran tenses. Because ELECTRA makes it easier for us ! dan
kak Riza mengajarkankannya dengan cara yang menyenangkan.
Ketika aku masih duduk dibangku
senior inilah ELECTRA mengadakan acara yang setiap tahunnya selalu diadakan di
luar kota. Ketika pemilihan panitia terpilihlah aku jadi salah satu anggota
dokumentasi. Di momen inilah aku pertama kali pegang SLR. Hahaha memalukan tanteee..
J. Selama jadi panitia
acara, komitmen untuk mensukseskan acara ini sungguh diuji. Komitmen dan
disiplin. Salah 2 dari 4 pilar ELECTRA.
Hampir 1 tahun di Senior maka datanglah
waktunya naik tingkat. Sophisticated.
1 bulan menjelang naik tingkat,
seperti biasa, kami dipingit. Pertemuan semakin banyak dan jadwal semakin
hectic. Ujian-ujian pemanasan juga diturunkan. Bahkan hari itu kami harus
belajar sampai jam 11 malam untuk menyelesaikan ujian vocabulary. Luar Biasa.
*ceritanya juga ada di salah satu blogpostku yang lama.. scroll ajaa lagii.. J
Hari ujian datang. Lebih kurang 1000
soal. Dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam. Pengalaman kedua.
Sophisticated
Inilah level terakhir di ELECTRA. Level
tertinggi.
Aku tak menyangka juga akan mampu
sampai ke titik ini.
We are the Unbeatable Sophisticated..
Karena kebetulan tahun ke3 aku terlibat dalam organisasi di kampus dan sering punya kegiatan weekend. Dan 1 hal yang sangat sy syukuri adalah mindset temen-temen dikampus berubah terhadap kegiatan belajarku di ELECTRA. Dulu yang ‘segitunya’ berubah jadi ‘keren ya’.. jika ada rapat sore, maka aku akan minta izin untuk meninggalkan rapat ditengah-tengah, dan meminta izin ke ELECTRA untuk datang terlambat. Yang aku yakin adalah kewajiban di BEM FIS adalah amanah, dan aku juga punya kewajiban belajar di ELECTRA. Hanya beberap kali aku betul-betul meninggalkan sepenuhnya di BEM atau di ELECTRA. Yang selalu aku lakukan adalah membagi keduanya sama banyak. Dan aku buktikan bahwa organisasi tak akan menghalangi kita untuk belajar di ELECTRA.
We are the Unbeatable Sophisticated..
Karena kebetulan tahun ke3 aku terlibat dalam organisasi di kampus dan sering punya kegiatan weekend. Dan 1 hal yang sangat sy syukuri adalah mindset temen-temen dikampus berubah terhadap kegiatan belajarku di ELECTRA. Dulu yang ‘segitunya’ berubah jadi ‘keren ya’.. jika ada rapat sore, maka aku akan minta izin untuk meninggalkan rapat ditengah-tengah, dan meminta izin ke ELECTRA untuk datang terlambat. Yang aku yakin adalah kewajiban di BEM FIS adalah amanah, dan aku juga punya kewajiban belajar di ELECTRA. Hanya beberap kali aku betul-betul meninggalkan sepenuhnya di BEM atau di ELECTRA. Yang selalu aku lakukan adalah membagi keduanya sama banyak. Dan aku buktikan bahwa organisasi tak akan menghalangi kita untuk belajar di ELECTRA.
Di sophisticated, kami diajarkan
banyak berbicara. Public speaking. Apa yang harus dilakukan ketika berbicara
dan apa yang tidak boleh dilakukan. ELECTRA mengajarkan semuanya. Di Sophisticated,
materi pun juga lebih sulit, kak Riza selallu menyebutnya dengan materi ‘kelainan
gen’. Bahkan ketika ujian penampilan kemaren, kami harus melakukan debat dan
speech.
Kalau berbicara tentang speech, aku
tidak bisa lupa bagaimana hari itu aku menahan diri untuk tidak menangis. Suaraku
sudah serak menahannya. Mataku tidak fokus. Dan musibahnya aku tak lagi
mengusai apa yang harus aku sampaikan ketika speech. Mungkin banyak yang
bertanya ada apa pagi itu? Kenapa aku betul-betul berbeda hari itu? Kalian
penasaran? Sayangnya aku tetep tak mau cerita hahahah :D
22 Mei 2016
Hari terakhir belajar di ELECTRA.
Tak terasa 2, 5 tahun sudah aku di bersama
dan jadi keluarga besar ELECTRA. Tentunya akan selalu jadi Keluarga Besar ELECTRA
Belajar dari guru-guru terbaik yang
pernah ada.
Tak hanya Bahasa Inggris yang
kudapat, pelajaran hidup pun tak terlewat.
Bolehkah kuputar waktu?
_____________
ELECTRA is the best place to study
ENGLISH for me.
Di ELECTRA aku tak hanya belajar
Bahasa Inggris. Sering sekali Kak Riza dan Kak Yeni mengajarkan kami tentang
nilai-nilai hidup. Memberikan kami rahasia kehidupan. 4 pilar ELECTRA merubah kami menjadi sesorang
yang berbeda. Bernilai.
Di ELECTRA aku belajar memanajemen
waktu dengan baik. Kita tak pernah bisa mengatur waktu dengan baik jika kita
tidak sibuk. Hanya di jadwal yang padat kita bisa mengatur bagaimana membuat
setiap menit itu efisien dan efektif. Dengan belajar di ELECTRA, aku bisa
dengan gampang mengatur waktu kapan untuk tidur, kapan untuk belajar, kapan
untuk bikin tugas, dan kapan untuk nonton drama korea. Semua kegiatanku dapat
jatah.
Di ELECTRA aku bersyukur dapat
bertemu dengan banyak orang yang punya visi sama. Sukses ! mungkin karena anak
tunggal maka dealing dengan orang-orang yang lebih tua dan muda bukan hal yang
gampang. tapi berinteraksi dengan kakak-kakak di ELECTRA mempelihatkanku
keseruan punya kakak. Bagaimana dengan adik-adik? Tidak kalah serunya. Karena mereka
bisa jadi sasaran untuk dijahili dan dibawa bercanda.
Di ELECTRA aku belajar disiplin. Di ELECTRA
kami tak boleh terlambat sedetikpun. tapi disiplin ternyata tak hanya soal
waktu, tapi juga melakukan semua hal yang harus dilakukan suka atau tidak. Di ELECTRA
kami diajarkan disiplin dalam melaksanakan ujian. Tak ada celah sama sekali
untuk terlambat mengumpulkan lembar jawaban. Di ELECTRA aku belajar komitmen
dengan lebih baik. Melaksanakan setiap kewajiban yang aku pikul dengan sepenuh hati.
Di ELECTRA aku banyak bersyukur. Bersyukur bisa bertemu dengan ELECTRA. Dengan belajar
di ELECTRA juga aku lebih bersyukur kuliah di UNP daripada kuliah di UNPAD yang
dulu aku cita-citakan. Karena jika di Bandung tentu aku tak akan bertemu
ELECTRA.
Di ELECTRA aku bersyukur diajarkan
disiplin dengan begitu ketat. Diajarkan disiplin dengan metode denda. ELECTRA
memberikan kita investasi berharga untuk masa depan. Disiplin.
Di ELECTRA aku belajar untuk lebih
tekun dan giat. Jika kalian bertanya pernahkah aku bosan belajar di ELECTRA? Aku
jawab pernah, karena aku juga manusia
biasa. Tapi apa yang membuatku tetap bertahan? Karena kegagalan jauh lebih
menyakitkan daripada bosan. Masa depan harus aku perjuangkan. Berapapun harganya
!!
I love ELECTRA, sungguh aku akan
sangat rindu.
Mataku berair sudah..
Padang,
23 Mei 2016
Kawan
dekatku Ulang Tahun, Happy Birthday Checerrrr.. J
Komentar
Posting Komentar