The Canadian Man

Cerita ini dari akun instagramku. Yang kutulis dengan bahasaku. Dengan caraku.

Part 1 :

Laki laki Kanada berdarah China itu memikat hatiku. Parasnya menawan. Gaya bicaranya tegas, tapi kutahu dia baik hati. Tapi sayang sekali nyamuk Indonesia tidak bersahabat dengannya. Terlihat jelas kulitnya babak belur diserang pasukan nyamuk Indonesia. Seperti bendera Indonesia, merah putih. Kontras sekali. Tanda nyamukpun tak setuju aku bersamanya. Dia, laki laki Kanada yg mampu membuat pipiku memerah semerah warna bendera negaranya.

Part 2 :

Masih tentang laki laki Kanada berdarah China yg kuceritakan tadi. Hari ini dia datang lagi. Kita menjadwalkan kedatanganya pukul 11.00 WIB. Tapi ternyata perkiraan meleset menjadi 14.15 WIB. Aku sedang duduk menghadap pintu ketika pintu dibuka oleh laki-laki yg menemaninya. Aku kenal wajah itu. Aku tahu ada laki laki Kanada dibelakangnya. Yakinku jadi nyata. Dia mengenakan kaos oblong hitam yg dilapisi kemeja batik dongker. Laki-laki Kanada itu masuk sambil tersenyum dan menyerahkan slip pembayaran. Ia menyerahkannya padaku. Jantungku bertalu-talu. Aku sudah tak cakap lagi berjalan. Aku bahkan tak tahu apakah aku sedang tersenyum atau tidak. Efek degupan jantung yang tak terkendali.

Dia berfoto, mengambil sidik jari dan juga tanda tangan. Aku curi-curi pandang. Selesai tanda tangan dia kenakan lagi kemeja yg dia lepas menjelang berfoto. Aku masih curi-curi pandang. Dia hendak pulang. Dia masih memegang lembaran slip yg ia berikan padaku tadi. Dia bertanya pada petugas disana apakah dia harus memberikan slip itu kembali padaku atau tidak. "Do i have to give it to her again?". Dia mengatakan 'her' sambil melihatku dan tersenyum. Jantungku macam genderang perang. Tetapi sayang petugas mengatakan tidak. Menjelang pergi ia sempatkan untuk mengucapkan terimakasih pada kita semua dalam Bahasa Indonesia. Ah, tak sabar menanti selasa. Aku akan jumpa lagi dengannya.

Part 3 :

Siang ini jadi siang yg paling ku nanti dan juga jadi siang yang paling ingin kutangisi. Laki laki kanada itu. Ini adalah hari terakhir aku berjumpa dengannya. Artinya kegiatan mengurus visa nya telah selesai. Dia kembali lagi nanti mungkin akhir bulan Juli. Lalu dimana aku? Aku dikampus. Kegiatan magangku telah berakhir.

Dia datang ditemani salah satu pengurus AIESEC UNAND. Kali ini perempuan. Aku sempat berkomunikasi dengannya. Memintanya untuk membubuhi ttd dan juga mengopi paspornya. Prosedur standar pelayanan. Aku juga tersenyum padanya. Tapi ku yakin senyumku menyimpan sejuta makna. Makna aku jatuh cinta.
 
Dia keluar ruangan. Aku berdiri dekat jendela. Melihat kepergiannya. Tapi ia tak kunjung keluar dari gedung. Aku yakin dia masih ada di sini. Aku berdoa semoga aku mendapat tugas ke ruangan bawah. Ya, aku mendapatkannya. 2 kali aku mondar mandir seperti setrika. 2 kali ia melihatku. 2 kali ia tersenyum. 2 kali.aku melihat wajahnya. Ah salah. 2x2 kali mondar mandir artinya 4 kali. Amboi.. Ahh.. Bahkan matematika dasarku sudah tidak lurus lagi.. Ketika aku mengetik ini aku masih mencuri-curi pandang ke luar jendela. Apakah ia telah pergi? Badanku sedikit menggigil. Faktor degupan jantung yg tidak terkendali. Tanganku dingin. Ahh sungguh kondisi yang tidak biasanya. Suhu badanku dalam kondisi normal bahkan lebih panas dari orang normal.
Aku tahu namanya. Aku tahu akun social medianya. Tapi aku hargai privasinya. Tidak akan kusebut bahkan walau hanya inisialnya. Kudoakan hidayah Tuhan untuknya. Biar jatuh cinta berkali kali ini tak hanya jadi cerita penghibur belaka.

Aku masih curi-curi pandang. Dia belum pulang.

-TAMAT-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Soal dan Tips Belajar CPNS

TOEFL Preparation di ITI Padang

Lirik EXO - I Like You (Hangeul, Roman, Terj. Indonesia)